Lampion Dimulai Dari Kisah Perampok Budiman

Nasional / 23 January 2012

Kalangan Sendiri

Lampion Dimulai Dari Kisah Perampok Budiman

PrincessPina Cahyonoputri Official Writer
7313

Salah satu benda yang tidak bisa dilewatkan saat Imlek adalah lampion. Hampir di setiap sudut pusat perbelanjaan anda akan melihat hiasan lampion, bahkan jika anda ke kota Singkawang, anda akan menemukan gedung yang dindingnya penuh dengan lampion untuk menyambut Imlek tahun ini. Namun bagaimana sebenarnya asal usul lampion serta filosofi yang terkandung di dalamnya?

Lampion disebut juga Teng Lo Leng atau Teng Lung, pada awalnya dipakai pada saat ronda malam untuk mencari buronan kejahatan, biasanya lampion ditambah tulisan mandarin dan berwarna merah. Di klenteng, lampion biasa digantung pada tanggal 15 bulan 7 dan pada tahun baru Imlek.

Lampion yang digunakan pada tanggal 15 bulan 7 (Cio Ko) berwarna putih, menurut kepercayaan, lampion ini berguna sebagai penerangan para arwah. Sedangkan untuk Imlek, lampion yang digunakan adalah warna.

Sejarah lampion diceritakan dimulai pada zaman dinasti Ming. Pada waktu ada seorang perampok yang budiman bernama Lie Cu Seng di kota Kaifeng, dia biasanya merampok ke orang kaya untuk dibagikan ke orang miskin.

Suatu ketika dia sadar bahwa masyarakat mempunyai pandangan yang buruk tentang dia dan anak buahnya, tidak betah dengan persepsi itu Lie Cu Seng berniat merubahnya. Dia memutuskan untuk berpura-pura menjadi rakyat dan mulai membuat cerita tentang perampok yang berhati baik.

Untuk membuktikan perkataannya, Lie juga meminta rakyat miskin untuk menggantung lampion di depan rumah mereka, maka perompak akan memberikan hasil rampokkannya itu. Lie menepati perkataannya, dia membagikan harta jarahannya di setiap rumah yang memasang lampion.

Sejak saat lampion menjadi terkenal, sebagai rasa terima kasih kepada Lie Cu Seng rakyat memasang lampion, dan pada akhir tahun baru masyarakat juga memasang lampion sebagai tanda mohon berkah, Ping An di akhir tahun baru.

Saat ini lampion tidak hanya menjadi berkat bagi warga keturunan Tionghoa, tapi juga bagi para perajin lampion.

Sumber : berbagaisumber/vn
Halaman :
1

Ikuti Kami